SESUAIKAN DIRI ANDA DENGAN KADAR SESUATU YANG TERSIMPAN DALAM JATIDIRI ANDA Home
TI Punya
Lain-lain

Senin, 04 Juli 2011

"Tolong Presiden SBY, ke Mana BNP2TKI?"


Solikin (51), suami dari Zaenab (37), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang bekerja di Arab Saudi dan disekap majikannya, terus berharap istrinya bisa pulang ke Indonesia dengan selamat.

"Saya dan keluarga saya di sini terus berharap dan menunggu Zaenab bisa pulang dengan kondisi sehat. Saya sudah menghubungi PT Youmba Biba Abadi yang memberangkatkan istri saya itu, namun tak ada hasilnya," tutur Solikin, Senin (4/7/2011) malam, kepada Kompas.com.

Saat ini, kata Solikin, pihaknya hanya bisa berharap kepada Pemerintah Kabupaten Malang, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), bahkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Dengarlah suara kami ini. Tolong Presiden SBY, ke mana BNP2TKI itu?" kata Solikin.

Solikin mengatakan, sejak Zaenab berangkat ke Arab Saudi dua tahun lalu, ia baru bisa mengirimkan uang sebanyak 7.000 riyal Saudi.

"Itu pun hanya satu kali saja dia pernah mengirimkan uang kepada saya dan keluarganya," ucapnya.

"Istri saya dan enam temannya yang lain minta agar segera diusahakan bisa pulang ke Indonesia. Mereka mengaku tidak kuat lagi bekerja kepada majikannya karena sering disiksa. Itu keluhannya kepada saya," kenang Solikin.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang Djaka Ritamtama, pihaknya telah menghubungi pihak PT Youmba Biba Abadi terkait kasus TKI asal Malang tersebut. Bahkan, kata Djaka, pihaknya sudah meminta kepada PT Youmba agar segera mencari tahu siapa petugas lapangan (PL) yang dipekerjakan di wilayah Kabupaten Malang saat merekrut Zaenab.

"Tadi kami sudah menghubungi pihak PT Youmba. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti persoalan tersebut. Saya langsung memberi peringatan kepada PT Youmba," kata Djaka.

Ia mengatakan, apabila penyekapan tersebut benar terjadi pada Zaenab dan teman-temannya, hal tersebut akan menjadi persoalan besar bagi perusahaan yang memberangkatkan.

"Jelas itu adalah kesalahan PT Youmba yang tidak memantau keadaan TKI yang diberangkatkannya," tegas Djaka melalui telepon.

"PT Youmba harus bertanggung jawab. Mereka sudah jelas kurang bagus dalam mengawasi tenaga kerja yang diberangkatkan ke Arab Saudi," katanya.

Djaka juga mengancam akan menuntut secara hukum perusahaan tersebut jika terbukti Zaenab disiksa dan disekap majikannya. Ia mengatakan, PT Youmba agar bersiap-siap menghadapi persoalan hukum.

"Pokoknya, dalam waktu dekat PT Youmba segera memulangkan Zaenab karena masa kerjanya sudah habis," ungkapnya.

Djaka mengakui, pihak keluarga Zaenab memang sudah berkali-kali meminta tolong kepada PT Youmba. Namun, hingga kini belum juga ada respons.

"Hal itu jelas juga pelanggaran yang tidak seharusnya dilakukan PT Youmba," kata Djaka.

Adapun berdasarkan penuturan keluarga Zaenab, beberapa nama TKI yang saat ini masih disekap oleh majikannya di Arab Saudi adalah Zaenab binti Poniman (Malang, Jawa Timur), Saniah binti Ahmad (Sumenep, Jawa Timur), Umiyatun binti Suparto (Gombong, Pati, Jawa Tengah), Solihat binti Anik (Bandung, Jawa Barat), Rara binti Uut (Sukabumi, Jawa Barat), dan Sri Susanti binti Nyanyang (Sukabumi, Jawa Barat). KOMPAS.com

Tidak ada komentar: