SESUAIKAN DIRI ANDA DENGAN KADAR SESUATU YANG TERSIMPAN DALAM JATIDIRI ANDA Home
TI Punya
Lain-lain

Senin, 04 Juli 2011

"Nakalnya" Petugas Retribusi Wisata....


Akibat maraknya isu korupsi yang lumayan besar di Tempat Pembayaran Retribusi (TPR) Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari, yang selama ini menjadi wisata andalan Kabupaten Gunung Kidul, sejumlah petugas di TPR kini diperiksa polisi.

Jumlah tiket yang diberikan lebih sedikit dari jumlah yang dibayarkan. Artinya, itu tidak sesuai dengan jumlahnya.
-- Alaal Prasetyo

Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul AKP Alaal Prasetyo menjelaskan, pihaknya saat ini masih mendalami hasil penyidikan. Dirinya tidak menampik isu yang beredar di tengah masyarakat bahwa sejumlah petugas TPR mencatut kelebihan pembayaran tiket masuk lokasi wisata dari para pengunjung.

"Kabar yang santer beredar, wisatawan yang datang secara rombongan menggunakan kendaraan pribadi atau bus harus membayar sesuai jumlah orang yang ada di dalamnya, tetapi jumlah tiket yang diberikan lebih sedikit dari jumlah yang dibayarkan. Artinya, itu tidak sesuai dengan jumlahnya," kata Alaal.

Namun, Alaal enggan menjelaskan lebih lanjut terkait adanya sejumlah penjaga TPR Pantai Baron yang tertangkap basah. Pihak kepolisian menyamar sebagai pengunjung dengan menerima karcis tidak sesuai dengan jumlah pengunjung dalam satu rombongan busnya yang berjumlah sekitar 60 orang.

Secara terpisah, salah satu pelaku wisata yang enggan disebut namanya mengatakan, ia menemukan berbagai kejanggalan di TPR Baron dalam memungut retribusi bagi para pengunjung. Petugas sering kali memberikan karcis tidak sesuai jumlah pengunjung dalam satu rombongan sehingga mereka memperoleh keuntungan lebih besar.

"Mereka (petugas TPR) itu, seperti saat liburan kali ini, dalam sehari bisa membawa pulang Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per orang. Karenanya, wajar saja jika petugas di sana meskipun berstatus tenaga honorer dalam setahun bisa membeli mobil," ungkapnya.

Saat ini, TPR yang dibawahi langsung oleh Dinas Pariwisata Gunung Kidul tersebut terdapat 10 orang petugas. Dua petugas di antaranya berstatus pegawai honorer, sedangkan delapan lainnya berstatus PNS yang notabene sudah digaji oleh negara. KOMPAS.com

Tidak ada komentar: