SESUAIKAN DIRI ANDA DENGAN KADAR SESUATU YANG TERSIMPAN DALAM JATIDIRI ANDA Home
TI Punya
Lain-lain

Senin, 15 Agustus 2011

Apa Itu GSM (Global System For Mobile Communication) ?




Seperti yang kita ketahui bahwa GSM sudah terkenal dimana-mana, apa lagi pada zaman yang sangat modern ini hampir setiap manusia di Indonesia mempunyai telepon seluler yang GSM. Sebelum GSM mungkin kita lebih mengenal yang namanay CDMA karena antar CDMA dan GSM memang sangat berbeda sekali walaupun pemakaiannya sama untuk berkomunikasi.
Jadi perbedaan dalam GSM dan CDMA salah satunya adalah masing-masing sistem cara beroperasinya seperti GSM sistem digital sedangkan CDMA sistem analog jadi masing-masing dikembangkan teknologinya.
pada pertengahan pada tahun 1991 jarinagn GSM telah muncul akan tetapi semua tidak seperti harapan karena perlahan-lahan peminat GSM telah tiada. dari situasi ini menunjukan bahwa tidak mudah untuk memasarkan GSM di masyarakat karena proses pengkajiannya memerlukan jangka waktu yang cukup lama.
pada akhirnya arah pengembangan GSM adalah DCS 1800 dengan alokasi frekuensi 1800 mhz, sehingga dapat menarik pelanggan yang lebih banyak yang semakin besar per satuan sel sehingga efeknya luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar hand phone, maka bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala, sebagaimana dikhawatirkan pada akhir-akhirnya, akan dapat dieliminasi.
Jaringan GSM
Alokasi frekwensi :
Transmit : 935 MHz - 960 MHz
Receive : 890 MHz - 915 MHz
Modulasi : TDMA (Time Division Multiple Access)
Caarier spacing : 200 KHz untuk 8 kanal
Jaringan GSM selular, terdiri atas :
1.MSC (Mobile Switching Center), sebagai switching system
2.BSS (Base Station Subsystem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan ke pelanggan
3.OS (Out Station), sebagai terminal pelanggan yang bersifat bergerak.
Keistimewaan dari GSM adalah adanya standardisasi interface antar masing-masing sub sistem.
Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang tidak harus dimonopoli oleh satu merek. Dalam arti bahwa Switching, Base Station, dan Out Station dapat berasal dari merek/pemasok yang berbeda. Kondisi ini jelas sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama sekali terhadap satu supplier.
Ketidaktergantungan kepada satu pemasok tersebut memungkinkan karena adanya standardisasi yang jelas :
A Interface, antara MSC dengan BSS
A Bis Interface, antara BSC dengan BTS
Um Interface, antara BSS dengan Out Station.

Tidak ada komentar: