SESUAIKAN DIRI ANDA DENGAN KADAR SESUATU YANG TERSIMPAN DALAM JATIDIRI ANDA Home
TI Punya
Lain-lain

Sabtu, 27 Februari 2010

DIALOG PUBLIC IP3 PUNYA

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DAN KEPESANTRENAN DI TENGAH-TENGAH KEHIDUPAN YANG SERBA MODERN DAN KOMPLEKS
(sebuah sikap responsif menyambut maulid nabi Muhammad saw)
Oleh: Sya’roni S.Pd. I.

MODERNITAS YANG KOMPLEKS
Kehidupan modern yang serba kompleks saat ini tak hanya kita temukan di kota-kota metropolitan saja. Hampir diseluruh belahan dunia, termasuk Indonesia, kehidupan yang serba kompleks dan modern telam merambah juga ke pelosok-pelosok desa. Kalau kita kilas balik ke belakang pada masa kehidupan orang-orang tua, satu generasi sebelum kita, akan kita temukan suatu pola kehidupan yang sangat berbeda dibandingkan dengan kompleksitas kehidupan modern saat ini.

Dahulu di masa mereka media massa belum secanggih hari ini. Bentuknya sederhana. Seperti media televisi, selain hanya TVRI yang tayang, warnanya pun hanya sebatas hitam putih. Berbeda dengan sekarang yang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain bentuknya yang penuh variasi dan inovasi serta warna yang lengkap, channel dan tampiln acaranya pun amat sangat beragam sekali.

Dahulu belum ada handphone. Komunikasi jarak jauh hanya dapat dilakukan dengan menggunakan tele phone yang sangat manual dan hanya untuk media berbicara saja. Sekarang hampir semua orang dari segala usia pegang HP. Bahkan fungsinya bukan hanya untuk media berbicara jarak jauh, melainkan juga berfungsi sebagai media yang lain-lain seperti kamera, video, internet, musik, menyimpan data, alarm, perekam, dll.

Dahulu orang berpakaian dengan mode yang sangat sederhana dan sangat takut untuk memakai pakaian yang mini (ketat dan membuka aurat). Kini yang terjadi sebaliknya. Hampir tak ada lagi orang berpakaian yang islami (longgar dan menutup aurat). Pakaian hari ini dirancang dengan mode yang serba menarik, karena pembuatannya hanya didasarkan pada daya tarik tanpa mempertimbangkan unsur agama. Pada umumnya apa yang yang di haramkan oleh agama, itu selalu menarik. Maka ketika dasar rancangan busana hanya menargetkan daya tarik, jelas pakaian serba kecil dan membuka auratlah yang akan sangat menarik. Tapi ingat, itulah yang dilarang oleh agama

Namun, walaupun demikian, seandainya para perancang itu dapat berfikir kreatif, tanpa ,melanggar agamapun mereka bisa merancang busana yang dapat menarik perhatian para konsumen. Sayang sekali mereka ini selalu khawatir, tak memiliki mental bersaing yang tenang, sehingga tanpa pikir dua kali mereka rancang itu busana semenarik mungkin wlaupun melanggar agama mereka cuek saja. Atau jangan-jangan bukan hanya pencapaian materi yang mereka kejar. Bisa saja ini sengaja direkayasa oleh suatu misi luar bermotif trend dan issu di dunia remaja yang di hembuskan ke wilayah kaum muslim agar anak-anak remaja islam tergoyang akhlaqnya lemah keimanannya. Sehingga tujuan mereka untuk menghancurkan islam secara halus dapat tercapai tanpa peperangan secara fisik.

Lalu kalau sudah begini adanya, apakah kita biarkan anak-anak remaja terjerat tanpa sadar dalam bingkai kehidupan yang tak memberi harapan di masa depan justru menuai penyesalan dan keterbelakangan anak-anak bangsa tercinta ini. Lantas apa jadinya masa depan bangsa indonesia di tangan mereka kelak. Kalau tidak demikian, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang.

MAULID NABI SALAH SATU HARAPAN
Sampai saat ini, walaupun dekadensi moral dikalangan remaja jalan terus, peringatan maulid nabi Muhammad SAW tetap berjalan bahkan sangat meriah sekali. Keadaan ini memang terlihat kontroversial antara terjadinya dekadensi moral di kalangan remaja dengan gairah peringatan maulid di masyarakat yang penuh makna ilmu pengetahuan dan akhlaqul kaimah tersebut. Disatu sisi maulid nabi memberikan pelejaran akan ketinggian akhlaq rasulullah serta pentingnya ilmu pengeahuan, namun di sisi lain pada saat yang sama moral remaja menjadi amburadul.

Melihat keadaan yang kontroversial ini tentu kita harus meninju kembali motiv-motiv yang kita bangun selama ini tentang pelaksanaan kegiatan maulid nabi Muhammad SAW.

Meninjau peringatan maulif nabi dapat dilakukan melalui berbagai dimensi. Pada kesempatan ini mari kita tinjau maulid nabi tersebut dari dimensi sejarahnya, tepatnya pada waktu dan peristiwa yang terjadi pada saat kelahiran baginda tercinta rasulullah muhammad saw.

Berikut tinjauan tentang waktu kelahiran beliau:
Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan pada saat terbit fajar di subuh pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah. Perlu di ingat bahwa beliau hijrah dari Makkatul mukarronah menuju Madinatul munawwarah juga pada tanggal 12 Rabiul Awal, pada usia 53 tahun. Begitu pula pada waktu subuh 12 Rabiul Awal beliau wafat, pada usia 62 tahun 2 bulan 22 hari.

Jadi ada tiga peristiwa dalam kehidupan beliau yag terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal. Yaitu Lahir, Hijrah dan Wafat.
Adapun peristiwa yang terjadi pada saat beliau lahir adalah sebagai berikut:
1. Memancar nur dari rahim Ibunda beliau, yaitu Sayyidah Aminah yang menerangi seluruh alam raya
2. Padamnya api sesembahan kaum majusi di Iran tepat pada saat yang bersamaan.
3. Patahnya 14 tiang penyangga istana kisra di Persia terjadi bersamaan dengan lahirnya beliau.

Sedangkan makna dari tiga peristiwa seputar kelahiran beliau adalah sebagai berikut:
1. Nur, berarti lahirnya ilmu
2. Padamnya api, berarti padamnya api kebencian, iri hati, dendam
3. Patahnya tiang, berarti patahnya tiang kesombongan, keangkuhan, berfoya-foya, berpesta ria.

Dengan demikian, orang yang sudah lahir ilmunya maka dengan sendirinya padamlah api kebencian, iri hati, dendam dalam dadanya serta patahlah tiang kesombongan, keangkuhan, berfoya-foya, berpesta ria dalam jiwanya.

Melihat rangkaian makna kelahiran beliau diharapkan orang yang mengadakan peringatan hendaknya memiliki semangat keilmuan untuk memadamkan api permusuhan serta mematahkan tiang kesombongannya.

Tidak ada komentar: