SESUAIKAN DIRI ANDA DENGAN KADAR SESUATU YANG TERSIMPAN DALAM JATIDIRI ANDA Home
TI Punya
Lain-lain

Senin, 03 Januari 2011

E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG DUNIA PENDIDIKAN


KATA PENGANTAR
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhanakan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjaditidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri.
Makalah ini akan memfokuskan pembahasan pada Penerapan e-Learning padaPembelajaran Sejarah di SMK PGRI Batang yang lebih menitik beratkan pada aplikasieLearning dan pengembangannya. Bagaimana seharusnya aplikasi e-Learning dikembangkan dengan menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dan keinginan dari pengembang.
Sistem eLearning adalah suatu solusi yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi dunia pendidikan saat ini. Keberadaan eLearning dengan dukungan teknologi informasi membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi maupun sistemnya. Dewasa ini industri eLearning sedang mengalami krisis, yang berakibat ke kegagalan penerapan eLearning di berbagai sektor di dunia. Kegagalan terutama disebabkan karena pengguna yang sangat sedikit dan tidak
termotivasi untuk menyelesaikan materi eLearning sampai akhir. Makalah ini memberikan solusi dengan mengembangkan sistem eLearning berbasis model motivasi komunitas yang dapat mengatasi rendahnya pengguna dan tidak termotivasinya pengguna dalam menggunakan sistem eLearning.
Demikian kiranya pengantar yang dapat kami sampaikan semoga dengan meningkatnya perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat ini dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar dampaknya bagi dunia pendidikan pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.



INTISARI

Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, dalam rangkameningkatkan kualitas pendidikan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang faktor – faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika kita membangun sistem pendukung
distance learning menggunakan teknologi internet atau web, dan juga perlu kita
pertimbangkan tentang Open Source yang diimplementasikan untuk membuat sistemdengan biaya rendah tanpa menurunkan performansinya dan keandalannya.

Pendahuluan

Sejalan dengan kemajuan teknologi jaringan dan perkembangan internet, memungkinkanpenerapan teknologi ini di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan.
Di masa datang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan dan latihan akan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.
Pada paper ini dibahas hal-hal yang diperlukan dalam penerapan teknologi internet untuk bidang pendidikan.

Aplikasi Web

Web merupakan salah satu tekonologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e- Learning).
Secara umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

● Synchronous System
Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa
berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Video Conference,
dsb.

● Asynchronous System
Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa
mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan
dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.
Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai pendidikan tinggi atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan menggunakan sistem
synchronous atau asynchronous, namun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatu sistem yang efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringan kecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara waktu nyata seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk kondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akan mengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun tanpa teknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang ada sekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistem asynchronous ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti chatting yang disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.

Sistem Pendukung Pendididikan
Dengan adanya sistem ini proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana secara terpusat guru memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi sesamanya kapan dan dimana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program
komputer yang dikenal dengan istilah agent .

Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpan datanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajarmengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik lagi.


Collaboration

• Collaboration didefinisikan sebagai kerjasama antar peserta dalam rangkamencapai tujuan bersama.
• Collaboration tidak hanya sekedar menempatkan para peserta ke dalam kelompokkelompok studi, tetapi diatur pula bagaimana mengkoordinasikan mereka supaya bisa bekerjasama dalam studi.
Saat ini penelitian di bidang kolaborasi melalui internet dikenal dengan istilah CSCL (Computer Supported Collaborative Learning), dimana pada prinsipnya CSCL berusaha untuk mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh para peserta dalam bentuk
kerjasama dalam pemecahan masalah. Kenyataannya kolaborasi antar peserta cenderung lebih mudah dibandingkan dengan kolaborasi antara peserta dengan guru. menunjukkan konsep e-Learning dengan metoda CSCL, yang terdiri dari pemakai dan tool yang digunakan. Pemakai terdiri dari siswa dan guru yang membimbing, dimana siswa itu sendiri terbagi menjadi siswa dan siswa lain yang bertindak sebagai collaborator selama proses belajar. Para peserta saling berkolaborasi dengan tool yang tersedia melalui jaringan intranet atau internet, dimana guru mengarahkan jalannya kolaborasi supaya mencapai tujuan yang diiginkan.
Dalam pelaksanaan sistem e-Learning, kolaborasi antar siswa akan menjadi faktor yang esensial, terutama pada sistem asynchronous dimana para siswa tidak secara langsung bisa mengetahui kondisi siswa lain, sehingga seandainya terjadi masalah dalam
memahami makalah yang disediakan, akan terjadi kecenderungan untuk gagal
mengikutinya dikarenakan kurangnya komunikasi antar siswa, sehingga timbul
kecenderungan terperangkap pada kondisi standstill, sehingga menyebabkan hasil yang tidak diharapkan.

Ada 5 hal essensial yang harus diperhatikan dalam menjalankan kolaborasi lewat internet,
yaitu sebagai berikut:
(a) clear, positive interdependece among students
(b) regular group self-evaluation
(c) interpersonal behaviors that promote each member’s learning and success
(d) individual accountability and personal responsibility
(e) frequent use of appropriate interpersonal and small group social skills

Dalam proses kolaborasi antar siswa, guru bisa saja terlibat didalamnya secara tidaklangsung, dalam rangka membantu proses kolaborasi dengan cara memberikan arahan berupa message untuk memecahkan masalah. Sehingga diharapkan proses kolaborasi menjadi lebih lancar.


Konfigurasi Sistem

menunjukkan struktur global dari sistem pendukung untuk e-Learning. Pemakai sistem dalam hal ini siswa dan guru dapat mengakses ke sistem dengan menggunakan piranti lunak browser.
Struktur Sistem Seperti pada Implementasi client/server untuk sistem penunjang pendidikan berbasis kolaborasi di internet, pada dasarnya harus memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

Collaboration, untuk melakukan kerjasama antar siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam bentuk diskusiatau tanya-jawab dengan memanfaatkan fasilitas internet yang umum dipakai misalnya: email,
BBS, chatting, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat. Database, untuk menyimpan materi pelajaran dan record-record yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar khususnya proses kolaborasi.
Web Server, merupakan bagian mengatur akses ke sistem dan mengatur tampilan yang diperlukan dalam proses pendidikan. Termasuk pula pengaturan keamanan sistem.

Keuntungan menggunakan software diatas yaitu seluruhnya merupakan Open Source yang bisa didownload secara gratis dari web site masing-masing, sehingga dalam implementasinya bisa ditekan biaya serendah mungkin, tanpa mengurangi realibilitas sistem itu sendiri. Keuntungan lainnya yaitu untuk akses ke sistem seperti ini tidak tergantung pada suatu platform operating system. Oleh karena itu, dengan penerapan berbagai software Open Source seperti ini, diharapkan akan dicapai suatu sistem e-Learning yang aman, terpercaya, performance tinggi, multiplatform, dan biaya rendah.
Penutupan

Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan khususnya internet, dan pemerataanpemakaian fasilitas internet di Indonesia, maka sudah selayaknya untuk memulai penerapan teknologi ini di bidang pendidikan, yang diharapkan dapat menunjang peningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan menengah dan pendidikan tinggi serta institusi pendidikan yang relatif telah memiliki fasilitas jaringan komputer. Dalam makalah ini telah dibahas berbagai fasilitas penunjang yang bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi internet dengan biaya yang seminimal mungkin melalui pemanfaatan Open Source tanpa mengurangi kualitas sistem.
Faktor kolaborasi menjadi penting dalam rangka menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif, karena dalam sistem pendidikan jarak jauh faktor komunikasi antar peserta akan menjadi penentu dalam menentukan perolehan pengetahuan yang dicapai oleh setiap siswa.
Permasalahan kedepan yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
• Pengembangan Student Model dari database untuk menformulasikan karakter siswa sehingga sistem mampu mendeteksi kondisi siswa yang bermasalah.
• Pengaturan pemakaian tool synchronous dan asynchronous dalam pelaksanaan kolaborasi, supaya tidak terjadi duplikasi yang membahas masalah yang sama berulang-ulang.
• Membuat fasilitas penyusunan makalah di Web yang memudahkan para guru tanpa perlu mengetahui perintah-perintah secara mendetail, yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk berkolaborasi.

Demikian makalah yang dapat kami sajikan dan apabila banyak kekurangan itu semata karena keterbatasan penulis dalam menyajikan informasi, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

1 komentar:

Bin Hakim mengatakan...

Andai di sekolah2 seluruh Indonesia ada yg beginian